topbella

Wednesday, June 22, 2011

Pada Saatnya

Pada Saatnya,
Ketika musim berganti

Dan gugusan mendung yang ranum

Menitikkan tetes hujan pertama

Biduk yang kukayuh akan merapat ke dermagamu

Menyibak kabut keraguan

Lalu mendamparkan hasrat yang hangat dibakar rindu
Pada Saatnya,

Di ujung perjalanan

Akan kubingkai binar matamu

Bersama gelegak gairah jiwaku
Menjadi lukisan indah di lekuk cakrawala
Dalam leleh cahaya bulan melumuri langit

ditingkah semilir angin laut dan tarian ombak

membelai lembut kristal pasir pantai

Pada Saatnya,

Akan kubuatmu terjaga dari lelap tidur

lalu bersama merajut impian yang tak segera usai,

Dalam genangan cinta dipalung kalbu

Dan getar cumbu tak berkesudahan

Tentang Kehilangan, Tentang Pengorbanan

Ceritakan padaku
tentang pedihnya sebuah kehilangan
Yang terbang diatas awan senja merah saga
Dan menyisakan ngilu menikam didada
Dalam derap waktu yang bergegas
Agar segera kubaluri hatimu
Dengan sejuk bening embun
Dan tulus cintaku
Ceritakan padaku tentang perihnya sebuah pengorbanan
Yang membakar habis segenap asamu
Dan meninggalkan sepotong lara mengendap di dasar kalbu
Agar kubuatkan untukmu
Rumah diatas awan tepat dipuncak larik pelangi
Yang kubangun dari setiap desir rindu dan Khayalan merangkai impian bersamamu
Dari bilik hatiku, yang senantiasa percaya
Kebahagiaan kita adalah keniscayaan tak terlerai

Tuesday, April 26, 2011

Senyum Dari Hati


Sesekali sinar bintang berkedip
Larutlah gulita malam waktu itu
Bukan mentari yang tenggelam
Tapi bulan tenang yang menggenang
Apakah kau merasakannya
Dapatkah kau merasakannya
Lagu rindu dari dedaunan
Yang bergema sepanjang petang
Taukah rindu itu?
Rindu senyum dari hati
Yang lama tak terpandang
Dari sudut cahaya angkasa

Pilar Rindu


Pilar pilar ini rapuh tanpamu
Sepi dingin tanpa dirimu
Melangkah saja aku enggan
Menunggu disudut padahal cuma 5 menit
Rinduku padamu menyiksaku saat ini
Dikeramaian para surgawi bahkan
Sambutku senyum pasti diawal melihatmu
Melihat wajah indah cerah hariku kini
Puisi kerinduan ini bukan hanya sekedar tulisan
Lebih tepatnya memaknai seribu hati yang jemu
Jemuku diatas kesendirian
Jujur ku rindu kau datang sayang
Panggilan mereka TAK KUDENGAR
HANYA JAJARAN HATIKU YANG MENUNGGUMU
Menunggu saat ramai tiba
Tepat dihadapanku mentariku

Kaya dari Cinta


mata adalah isyarat, dan jarak adalah petunjuk
arah buknlah jarimu
melainkan hatimu
hati yang perlu ketenangan dalam luas laut lepas
temukan diriku jauh melebihi duniamu
di dasar laut yang baru saja kau perdengarkan
suata gemercik koin dinar
menghidupi hati dan jiwa
patut aku bersyukur denganmu
menunggu kehidupan cerah esok
tepat di selat kanan dan kiri nuansa
hatimu adalah samudera pasir indah yang memelukku di tengah laut hitam

Monday, February 28, 2011

Kau dan Dandelion


Bunga dandelion yang kau tiup satu persatu luruh diantara bebatuan karang dan diantara jemari tanganmu
Angin laut tak mau membawanya ke pantai
Gurauan ombak sesekali menyapu pasir-pasir putih di bawah kakimu
Indahmu melengkapi sketsa pantai di mataku dan karang-karang kecil
Karena mereka hanya ingin dekat dengan dirimu
Untuk menantikan lagu-lagu jiwa dari bibirmu...
Aku memandangmu di sini di sudut lain pantai ini
Di bawah sebuah pohon kelapa yang masih kokoh menantang angin
Engkau tak akan menyadari keberadaanku di dekatmu
Karena aku tak ingin keanggunanmu terusik olehku...
Sungguh aku terpaku oleh setiap langkah-langkah kakimu
Elok bergaun putih mutiara yang terang oleh cahaya matahari
Gerakanmu menerbangkan helai-helai bunga dandelion itu
Alunan ombak seperti menyanjung kidung yang kau lagukan
Lalu dandelion itu seperti bintang putih kecil yang jatuh menerpamu
Angkasa kah yang memberimu cahaya kemilau para peri itu?
Nestapaku hilang dan larut dalam senyum maha indahmu
Yang membuatku seperti anak kecil terbuai dalam mimmpi bersama bidadari
Aku ingin memilikimu sebagai pendampingku, selamanya....

Sunday, February 20, 2011

Sedari Dulu


Biarkan aku menyapa mu di setiap tarikan nafasku
Agar aku merasa begitu dekat dengan hatimu
Walaupun terpisah oleh kilometer waktu
Diiringi bait dan lirik lagu yang selalu setia menemani detik dan menit hariku
Seperti nafas kita yang bergemuruh disaat itu
Beradu dengan deru ombak dan angin pantai di kala rembulan dan sinarnya menembus dasar lautan
Memang cintamu seperti candu yang terlafaz dalam bait lagu Tompi, Sedari Dulu
Kau adalah belahan jiwa dan ku tahu itu sayang sedari dulu
Hati tak kan berpaling darimu
Tapi raga memang tak termiliki serta begitu jauh
Hitam putih akan menadi hiasan di dinding rumah dengan atap harapan baru
Tapi jiwa ku serta album kenangan biru tentang hati merah jambu akan tetap abadi dan mengkristal di satu dinding kalbu dengan atap masa lalu
Selama aku mampu
Aku akan menjadi penjaga hatimu
Dan senantiasa tersenyum pada bahagia yang berlabuh nanti padamu

About Me

My photo
disini, aq mencoba untuk memijakkan kaki q dengan tegap, dengan segala kekurangan dan kelebihan q...
 
Dedek© DiseƱado por: Compartidisimo