topbella

Tuesday, December 28, 2010

Rumah Kaca III

menetaplah di rumah kacaku
jangan sejenak dan jadilah kau milikku
kau adalah orang pertama yang mengunjungi rumah kacaku
setelah 3 tahun lalu seseorang membiarkannya lusuh
aku takjub dengan wangi tubuhmu
menebarkan wangi di dinding kaca
menyelipkan aroma bunga di pot-pot kosong di balik pintu
dan memenuhi jalur napasku, memabukanku
aku suka tawa riangmu
menggetarkan kaca hatiku lalu luruh di pangkuanmu
di sudut cahaya matahari kau berbaring
rebah dalam cahaya putih
jubahmu bercahaya jingga merasuki setiap celah-celah kaca
aku terhenyak
menemukan wajahmu berseri
membuat rumah kacaku memancarkan bias rona bahagia
mengajakku untuk duduk dan menikmati keindahanmu
kau memeluk tubuh lusuhku
menyapu debu di wajahku
mengusap sisa air mata tadi malam yang mengering
sedang di sudut matamu aku juga melihat air mata itu
seakan kau ingin berlalu setelah kau bahagiakan hatiku
sesaat
sebelum sempat aku melihat secara sempurna wajahmu

Friday, December 24, 2010

Rindu Kita

aku masih teringat tentang kisah masa kecil kita
kisah yang mungkin saat itu tidaklah berarti bagi kita
karena yg ada adalah dunia yang penuh dengan gelak tawa
penuh dengan canda ceria
hingga waktu membawa kita ke dunia yang berbeda-beda
kau dengan jalan hidupmu dan aku dengan titian takdirku....
hingga di suatu hari Tuhan mempertemukan kita
meski hanya lewat sabda-sabda yang diterbangkan angin
meski hanya lewat bisikan-bisikan yang terdengar oleh rupa malam
lalu entah siapa yang memulainya yang ada sekarang
kau dan aku menjadi musafir yang tak tahu harus ke mana
kita tak tahu ke manakah kahidupan ini akan membawa cerita kita
sedang kita telah menyatukan harapan di atas bumi cinta....
di sini kita terpisah oleh bumi yang kita pijak sedang di bumi cinta,
kita menyatu lalu apakah kamu melihat ikatan rindu yang membelenggu jiwaku??
apakah kamu merasakan sayatan nestapa di jantungku??
atau kamu mendengar isakan lagu tentang namamu dari bibirku ini???
bila Tuhan saat ini memberiku sayap,
maka aku akan menjemputmu dan membawamu
ke tempat biasanya aku menikmati keindahan tentangmu.......
di sini aku menggenggam harapan
dan kau di sana menyimpan sunyi
kau pun hanya tersenyum di balik dada langit yang membiru
sedang aku menitipkan rinduku bersama percakapan kita
lalu aku biarkan perasaan kita yang berbicara berbicara tentang keinginan kita
berbicara tentang hasrat kita yang penuh kepedihan saat menahan rindu
yang tak tahu waktu akan bertemu
maka jiwa kita adalah satu saling menyelipkan rindu yang terbelenggu waktu
hingga nantinya kita menyatu di bawah kaki langit
bersama cahaya yang dibentangkan para malaikat dan rindu kita pun melebur di kening kita... 

Wednesday, December 22, 2010

Gundah


Apakah yang terjadi dengan hati
Hari ini begitu gersang untuk ku rasa
Walau hujan deras basahi wajah bumi
Tak jua dinginkan hati gundah

Mungkin jiwa sedang terganggu
Dengan wacana di pagi kala itu
Buat ku berangan tak terhenti
Imajinasikan semua hal kan terjadi
Tercipta dari kata yang terucap

Gejolak jiwa tak terjaga
Walau ingin tuk tenang
Agar dunia luar tak terganggu
Dari bimbang yang tumbuh
Karena ku takut mereka risaukan ku 

Saturday, December 18, 2010

Tak Ada Yang Ku Rahasiakan Darimu

Tak ada yang kurahasiakan darimu
belantara hati ini terbuka untuk kamu jelajahi.
Kaulihat betapa kelamnya hutan habis terbabat senyumanmu
pohon-pohonnya menjelma naungan yang indah
rerumputannya bak permadani kita melangkah.
Tak ada yang kusembunyikan darimu
bahkan ketika di jurang itu aku(...) padamu.
Lihatlah danau bening dengan bunga-bunga seroja
di situlah dulu aku membendung rasa( ...)
yang kini begitu deras mengaliri sungai-sungai di hatimu.

Bukalah Pintu Maaf mu

Bukalah pintu maaf untuk embunku
agar ku dapat mengusir kebekuan di kelopak-kelopakmu
menceritakan keindahan pagi yang dititipkan mentari
dalam bias cahayaku.
Bukalah pintu maaf untuk langitku
agar ku dapat menggiring awan untuk memayungimu
mengirimkan kedamaian yang dititipkan barisan merpati
dalam paruh nafasku.
Bukalah pintu maaf untuk senjaku
agar ku dapat hilangkan bimbang dan cemasmu
merias paras soremu lewat selendang jingga yang ditiup angin
memelukmu rapat hangat menghabiskan rasa ingin.
Bukalah pintu maaf untuk kelamku
agar tiada mimpi buruk hanya ada malam indah untukmu
menyalakan unggun membakar melupakan kenangan lara
menggantinya dengan bara cinta yang bergelora.
Bukalah pintu maaf untuk gerimisku
agar ku dapat menjadi airmatamu, menitikkan kasih di hatimu
menghapus goresan-goresan pedih di dinding hati
menggantinya dengan garis-garis pelangi.

Wednesday, December 15, 2010

Arti Hadir Mu

ingin aku merengkuhnya
sosok yang mengisi kehampaan
kehadiranmu semarakan jiwa
kasihmu hangatkan dinginnya sukma
kejujuranmu ubahkan segala gundah
senyummu hiasi indah cinta
rindumu warnai rasa didada
seperti sepasang merpati terbang
diderunya ombak dan birunya lautan
kita akan saling menjaga
juga layaknya kesetiaan kumbang pada mawar
yang tahan tertusuk duri tapi tak pernah ia menyerah
cobalah bertahan, walau
perbedaan itu ada dan takkan hilang dalam sekejap mata
namun jika memang saatnya
semua akan menjadi nyata
apa yang tak terbesit di benak kita
akan dibuat indah pada waktunya.

Paguttan Sepi

Meninggalkanku dalam pagut sepi sang waktu..
Biarkan semua berjalan pada warnanya..
Pada putih, biru, hitam dan abu-abu yang mengikuti
Tak ada yang hilang, begitu juga halnya mimpi pada silam waktu
Seperti ikhlasnya sang pagi melepas lembutnya mentari

Perlahan senjapun datang bersama shiluet jingga
Kucumbui lembar demi lembar cerita yang pernah kutulis
Dengan tinta hitam dan sedikit suram
Pada temaram malam dengan sedikit bintang
Pada hening jiwa tanpa purnama
Pada hati yang bernyawa

Merinduimu dengan segenap penantianku
Berharap masih ada kata kata yang meremah
Diantara aksara aksara yang tak sempat terjamah
Diantara bilur bilur kenangan yang tak tersisa
Diantara nukilan sepi dan lembutnya ribuan tembang
Seperti saat pertama kau menyapaku
Hadirmu tepikan ketakutanku

Monday, December 13, 2010

Harap ku


Ya Allah..
Aku berdoa untuk seorang pria yang menjadi bagian hidupku
Seorang yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk-Mu
Dan mengetahui bagi siapa dan untuk siapa ia hidup,
Sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
Seorang yang memiliki hati bijak bukan hanya otak yang cerdas,
Seseorang yang tidak hanya memujaku, tetapi dapat juga menasehatiku bila salah,
Seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku, tetapi karena hatiku,
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
Seorang pria yang dapat membuatku merasa dihargai sebagai seorang wanita kala berada di sisinya,
Aku tidak meminta seorang pria yang sempurna,
Namun aku meminta seorang pria yang tidak sempura sehingga aku dapat membuatnya sempurnya di mata-Mu
Seorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya
Seorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna
Ya Allah….
Buatlah aku menjadi seorang wanita yang dapat membuat seorang lelaki bangga
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-Mu,
Bukan mencintainya dengan sekedar cintaku
Berikanlah aku mata-Mu, sehingga aku dapat melihat banyak hal dalam dirinya
Berikanlah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata bijak dan pemberi semangat,
Sehingga aku selalu dapat mendukungnya setiap hari
Berikanlah aku bibir-Mu, dan aku akan selalu tersenyum kepadanya
Kami bersyukur kepada-Mu yang telah mempersatukan kami
Telah memberi kami seorang yang dapat melengkapi hidup kami menjadi sempurna
Yang akan membuat segalanya indah pada waktu yang Engkau tentukan.

Perenungan Ku


Hanya bisa merasakan
mencoba mencari kejujuran
Dalam rasa yang terus bergelora tak berkawan
Atas hati yang terus berkinginan
Tak ada angin berhembus
Membuat peluh mengalir menembus
Membawa sebuah kerinduan yang tak bertepi
Selalu hadir dalam hidup sepi
Biar, biarkan aku menata ruang di hati
Karena tak sedikit inginku atas cinta ini
Menggurat membekas di dalam nurani
Terus berbisik dan menyapa meyakini
Bagai gerimis turun malam hari
Menyapu jejak luka
Membangkit memberi pesona
Atas suatu keinginan diri
Seorang yang kusayangi
Terimakasih ku atas semua ini
Kau telah miminjamkan ku sayap
Biar ku coba terus terbang merayap
Mengantarkan ketulusan cinta yang termiliki
Dalam Perenunganku, Mencoba merasakan cinta

Sunday, December 12, 2010

Ikhlas

Ikhlas,,
Terbuat dari apakah dirimu?
Begitu indah maknamu
Seindah Dia yang menciptakanmu
Ku tlah meremehkanmu
Kini ku sangat membutuhkanmu
Kesabaranku belum lengkap tanpamu
Tersiksa hidupku tanpamu
Tak ingin ku terus sakiti diriku
Maka kini ku mencarimu
Ikhlas,,
Dimana kan kutemukan dirimu?
Ku tau kau ada di salah satu ruang pada diriku
Tunjukkan jalanku menujumu
Ingin ku raih dirimu
Tuk selamatkan diriku
Sepanjang hidupku

Aku Ingin Menyebut mu Malam


tak tau mengapa aku ingin menyebutmu malam
hatiku berkata bahwa kau malam
entah karena kau menyimpan berjuta misteri
yang sampai sekarang pun sulit aku selami
entah karena kau menebar berjuta pesona
membuat aku  terlelap tenggelam dalam gemerlap yang kau biaskan
bagiku hitammu membuatku takjub
kau menenangkanku sesaat kau datang dengan senyummu
menyembunyikanku dari hiruk pikuk dunia
seolah tak peduli dengan apa yang aku buat
tapi kau selalu tau apa isi hatiku
tak tau mengapa aku ingin menyebutmu malam
atau karena kedatanganmu yang hanya sekejap
menghanyutkan namun menyisakan perasaan gundah
takut kehilangan
takut membencimu
takut harus melepasmu

Thursday, December 2, 2010

Bulan Dan Bintang Dari Mu


malam ini... serasa tak ingin air mata ini berhenti mengalir...
serasa bibir ini tak ingin berhenti mengucap syukur...
syukur atas hadir mu untuk ku....
langit ku...
saat kulihat..langit ku mempersembahkan bulannya untuk ku...
memetikkan bintangnya untuk ku...
sungguh anugrah terbesar dalam hidup ku...
langit ku melepaskan bulanya untuk menerangi setiap jalan yang ingin ku lalui...
menyerahkan bintangnya agar ku selalu bisa tersenyum untuk nya...
langit ku.... andai kau tau..
begitu besar arti bulan yang kau berikan... dalam hidupku...
begitu besar arti bintang mu dalam hati ku...
mampu membuat gelap hati ku jadi berkilau...
memancarkan setiap tumpahan kasih sayang mu...
biarkan aku memujimu...malam ini...
biarkan aku memandangmu malam ini...
biarkan aku tumpahkan semua rasa lewat air mata ini..
hanya air mata yang malam ini mengerti
begitu berarti apa yang kau beri...
terimakasih langit ku... karna kau telah hadir untuk ku...

Tuesday, November 30, 2010

Pesan untuk Bungaku


pagi ini suasana tampak beda...
ada yang memepesona di sudut sana..
bunga itu...
ya... bunga itu sudah mulai menampakkan kuncupnya...
serta merta senyum dan tubuhku ku dekatkan pada nya..
perlahan ku hirup aroma tubuhnya..
begitu semerbak.... menelusup ke segala sisi tubuhku..
ingin sekali ku menyentuhnya..
tapi aq takut tanganku membuatnya gugur...
kupercik kan setitik air untuk menyegarkanya..
esoknya.. kulihat lg bunga itu...
masih mempesona di sudut sana...
kebahagian tanpa kusadari merasuk perlahan dalam jiwa ku...
setiap helaian rekahanya begitu indah bak bibir gadis belia nan elok rupa..
tetap kubiarkan ia mekar... sampai ia benar benar menikmati musimnya...
meski kadang aku takut bungaku menganggap ku tak menyukainya..
karna aku takut akan duri di tubuhnya..
karna aku tak pernah menyentuhnya..
dengarlah bungaku...
bukan aku tak menyukaimu..
tapi aku tak ingin kau layu karna rasa ku..
rasa yang begitu besar ingin memetikmu..
karna itu akan melukaimu..
aku ingin menunggu guguran helaian tubuhmu...
kau persembahkan kepadaku...
biar bisa kubuat mahkota dengan tubuhmu..
yang akan ku letakkan di kepalaku...
agar bisa ku miliki.. tanpa harus menyakiti...

Friday, November 26, 2010

Sambut Hadirnya


Angin menabuh dedaunan...
Perlahan...menghanyutkan...
Alampun senandungkan tembang mesra...
Diantara kicau merdu biduan semesta...
Sempurna...

Perlahan sang tersenyum manja...
Ada sepenggal larik lagu di hafalnya...
Penggalan cerita tentang satu rasa...
Antarkan dia turun ke dunia...

Untukmu yang istimewa...
Dia relakan khayangannya...
Agar dapat ditempuhnya hari-hari bahagia...
Walau itu semua fana...

Mestinya tak perlu kau ragu...
Sambut hadirnya di hatimu...
Dan kau akan tahu...
Memang dialah bidadarimu...

Wednesday, November 24, 2010

Jangan Pupus

pada kaki
yang kadang berat menyambung langkah
pada jiwa
yang kadang letih menyimpan tanya
pada hati
yang kadang jera melukis asa
jangan biarkan semua pupus
pada cinta
yang kadang tampak pudar atau sembunyi entah dimana
beri aku senyum indahmu kemanapun mukaku menghadap
pada kaki
ketika langkah mulai berat
pada jiwa
ketika tanya tak dapat terjawab
pada hati
ketika asa mulai pudar
lihatlah lagipada cinta

Kenalilah

kenalilah musim hujan yang basah
dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering
di sepanjang hari dalam dua belas purnama
karena cintaku bersemi di dua musim
kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu
yang meliuk ke kanan dan meliuk ke kiri
yang menggemerisik di antara sunyi
karena ada bisikan tentang gelisahku
ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya
merah membara dan kadang-kadang lembayung
kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku

Sunday, November 7, 2010

Kau

Lisanmu menggerimis menembus mentari
melantunkan kidung-kidung riang di pelataran hati
meresapi kicaumu yang dulu
berbalas dengan celotehku yang ceracau dan berani sangat

Kau tetap yang dulu hangat
walau sempat kurasai beku
ketika jemari menyentuh saat luka ternganga
bisu......hening sesaat

Tiba-tiba kau menghentak dalam sapa khasmu
bangunkan keakuan diriku di masa silam
tergelak bersama memaknai cerita masa lalu
merajut tali kekinian dalam sebuah ikrar

Kau dan aku satu dalam kata-kata
menanti persuaan yang tertunda

Hadir Ku

saat ini ku hadir
tapi bukanlah niatku untuk mengusik kedamaian duniamu
ataupun menyingkap kembali rahasia hatimu
dan bukan pula untuk jadi dilema dalam hidupmu
sungguh ku tak mau
kehinaanku menperdayaimu
kegilaanku mengusikmu
dan api kemanusiaanku membakar surgamu 
bantu aku
untuk kembali membuka hati
bukan untuk menyakiti ataupun untuk di sakiti
tapi untuk bisa saling mengisi
bantu aku
untuk kembali membuka hati
bukan untuk mencintai ataupun untuk di cintai
tapi untuk bisa saling mengerti
bantu aku
untuk kembali membuka hati
demi indahnya warna pelangi bukan hanya untuk sang jingga di senja hari
bantu
untuk kembali menata hati merenda mimpi
demi janji sang mentari yang akan bangunkanku esok hari

Thursday, October 28, 2010

Rumput Ku

Ingin rasanya aku pergi saja..
meninggalkan semua rerumputan yang telah ku semai...
tapi.. aku masih mencoba bertahan..
karna belum sempurna semaian ku itu..
perlahan kembali ku semai..
putik pun satu demi satu menjadi buah..
satu demi satu helai daun berguguran...
rerumputanku mulai jengah..
karna buahnya tumbuh berduri... (kayak durian. jd pengeeeeen....:P)
yg setiap kali menusuk bagian tubuhnya..
menyayat setiap helaian dedaunannya..
aq terisak iba...
rumputku begitu terluka...
aku ingin melepaskan rumput ku dr buah berduri itu..
agar rumputku tak terluka..
agar rumputku tumbuh sempurna..
tp aku tak bisa...
tak ad daya tuk musnahkanya..
hingga luka rumputku..
sama dengan luka ku....

Wednesday, October 27, 2010

Dialog Hati

andai sunyiny mlm ini bisa ku lukiskan..
pasti kanvas di tanganku ini akan penuh dengan warna warnimu malaikat kecil ku....
meski kau slalu berbisik...
biar aku ambilkan dari darahku yang sedang berdesir dan ada yang mengalir dari lukaku kemaren....
tp darah itu terlalu manis untuk melukiskan kesepian ini...
mungkin air mataku bisa...
karena air mataku yang mengalir saat ini adalah kebahagiaan yang muncul siang tadi....
ketika kau membawakanku pagi yang damai....
aku takut air mata itu akan kering.. hingga aq nanti tak bisa menikmati bening sucinya...
atau aku ambilkan saja dari warna pucat cahaya bulan yang sedang bersandar di bunga teratai di depan kamarku ini???
tapi apakah kamu yakin akan menuliskan kesunyian malam di kotamu ini??
sedang aku di kotaku menanti wajahmu lewat bulan yang temaram beredar
di sela-sela awan yang seperti selambu tipis di tempat kau rebahkan tubuhmu....
meski yakin tak pernah mengelilingi ku.. tp sudut sepi ini menarikku...
menyekapku.. hingga sesak dada ku... menyeruak ingin berteriak....
apakah sajak-sajak yang dinyanyikan oleh binatang malam tak mampu menyekap desahan kesunyianmu???
aq dengar suara itu... tp suara itu tak seindah bisikan malaikat kecil ku....
suara itu terdengar begitu mengganggu ku...
melenyapkan setiap mimpi2 yg aq susun dengan begitu rapi...j
adi dengan apa kau akan melukiskan kesunyian yang sedang menderamu???
apakah malaikat kecilmu tidak memberimu penghibur
yang akan selalu membuatmu bahagia??
aq tak tahu... dengan apa akan aq lukiskan sepi ini..
karna malaikat kecilku sedang terluka.. itu pun melukai ku...
sangat melukai ku...
oh...sungguh kasihan malaikat kecilmu...dia pasti tidak ingin kau terluka...
dia tidak ingin kau merasakan luka yang dialaminya...
dia ingin kau tetap tersenyum karena itu akan menyembuhkan luka yang dialaminya kini....
aq tak kan mungkin tidak terluka karna lukanya...
karna setiap kata yg terucap ini slalu untuknya... selalu...
hingga lidah ku kelu... karna semua yg ad pada diriku hnya untuk nya.. malaikat kecil ku.... 

Sunday, October 24, 2010

Malaikat Kecil Ku III

malaikat kecilku, kita telah berjalan sebegitu jauh,
telah kita petik tak terhitung kuntum bunga,
telah kita lalui tak terhitung jumlahnya batang-batang ilalang,
telah kita pungut sebegitu banyak bulir-bulir embun pagi,
dan siang malam telah berlalu sebegitu berarti.
malaikat kecil ku, bukit yang kita tuju telah tampak dimata,
menjulang tinggi dengan hutan dan bunga,
diramaikan oleh dengung sang lebah mencari madu,
dihias warna-warni anak-anak burung merak,
dan daun-daun muda yang sedang mengalami musim semi.
malaikat kecilku,
bukit itu telah sebegitu dekat,
tempat dimana rumah kita akan berdiri,
jangan ragu, dan jangan berhenti bersama batu,
kita harus lanjutkan, menuju masa depan yang telah menunggu.
malaikat kecilku, berjalanlah terus,
keraguanmu, jangan menjadikan kita berhenti,
mari, gayut tanganku, berjalan bersama menuju bukit impian,
aku ada untuk menemani jalanmu,
aku ada untuk selalu bersamamu,
menyelesaikan setiap detik atas rasa sepimu.
malaikat kecilku, tersenyumlah,
kupu-kupu yang terbang di atas bukit itu telah menunggu,
berhari-hari dia tak sabar menanti cahaya wajahmu,
yang berseri dijanjikan mentari di langit biru,
memberi keindahan dan kesejukan di taman hatiku..

Thursday, October 21, 2010

Jika Nanti

Kita kerap berbicara tentang masa depan
Tapi kita tak pernah tahu apa kita akan merasakannya
Sungguh, aku ingin hari esok tetap indah seperti biasa
Seperti waktu kita menyusuri jembatan pelangi
Sambil bergandengan tangan
Atau menjala gemerlap bintang yang melekat pada bola matamu
Duh, lucu rasanya membayangkan
Perihal kisah kita di masa depan.
Tapi kau tahu? Aku akan selalu membutuhkanmu
Seperti nanti
Aku membutuhkan tongkat untuk berdiri.
Apakah kelak ketika pucat salju melekat
Dan mencemari rambutku
Kau masih ada di sini? Di sisiku?
Menemaniku duduk di atas kursi goyang
Menghafal nama cucu-cucu kita.
Kadang kita ke taman
Menabur umpan kepada merpati putih gelandangan
Barang kali mereka
Bisa mengajarkan kita lebih jauh tentang kesetiaan.
Apa sinar yang datang
dari perapian musim dingin
Akan menghiasi kulit keriputmu yang selalu ku pandang
Aku akan lebih senang di rumah
Mengunyah waktu dengan segenap sisa gigi di rahang yang telah lapuk
Sambil memandangi album berdebu
Milik kita di masa lalu.
Bukan hanya tupai yang harus mengumpulkan kenari
Untuk persediaan makanan selama musim dingin
Mulai sekarang kita juga harus giat menimbun lebih banyak cerita
Agar nanti bisa kita kenang kembali di hari tua
Ketika pena kehabisan tintanya.

Aroma Rindu

melati, kali ini kau datang dengan tangkaimu
dalam rindu yang menuakan hatiku
dalam pilu yang sering dikunyah waktu
“kita terlanjur menabung derita
sepanjang jangkau cinta”
maka kutitipkan haus hatiku
dalam kepucatan kelopakmu
karena disana kan kautemukanku
sebagai warna yang telah kau jaga
di sekujur liku bangsamu:
Putih di atas belukar zamrud

Saturday, October 16, 2010

Hening

Apakah dia…
apakah dia adalah keidahan maya yang membuat sang nyata terpesona?
ataukah hanya kerlip semu yang melenyapkan haru..
seusai kuabadikan hati untuk membuatnya tetap bermimpi…
aku bertanya…
layakkah??
atau akankah hanya menjadi retak hati yang mengekang masaku…
hening…
keindahan yang mengelilingi jiwa…
dan rasa sakit yang bercermin kala…
kenapa aku rela bertaruh…
pada kisah yang tidak bisa aku akhiri…
hanya pada sang mata tempatku bertanya…
hanya pada sang hati tempatku berjanji…
aku kan menjaganya, di saat indahnya
atau saat setan membuatnya meneteskan air mata…

Memetik Awan

Menggapai awan sepenuh jiwa
Berbekal tulang, asa dan cinta
Terkadang hampa, sesak di hati
Terkulai lesu tangisi diri

Namun kubangkit teguhkan hati
Masihlah ada awan menanti
Walau menempuh jalan mendaki
Akan kucoba langkahkan kaki

Sampai kujatuh terdera batu
Ragaku kaku hati membeku
Seolah tak kuasa untuk melaju
Terduduk ragu menangis pilu

Kucoba lagi kumpulkan asa
Tabahkan hati kuatkan jiwa
Terus melangkah terus mendaki
Menggapai awan hingga akhir nanti

Lonely Black Tears

I'm sitting here
Sad and all alone
Crying lonely black tears
No one around to help me

No one, not that I can I see
Just leave me be
To cry my lonely black tears
Don't try to help

Your just to late
I can't escape
My lonely black tears
After all these years

I'm still sitting here
Crying my lonely black tears
One day maybe
They'll stop flowing

The tears will quit growing
Deep inside
And I will cry no ore
Lonely Black Tears

Friday, October 15, 2010

Bosan!!!

engah... dalam kestatisan yang membosankan
membeku yang membaur dengan diam 
monoton diantara dunia yang terus berjalan
dan terhempas mimpi yang tiada berkesudahan..
kosong kulangkahkan kaki tanpa tujuan aku hanya ingin lari dari kehampaan,
aku  mencari bahu yang dapat kusandarkan , dan  mencari telinga yang bisa mendengarkan, 
entah nasehat mana yang belum kudengarkan,dan  kebenaran mana lagi yang ku ragukan,
namun aku masih dalam kebimbangan..,  

senja tlah jauh meninggalkan pagi, sisakan chya surya yang semakin bersembunyi di balik gunung ciremai menambah indahnya panorama pematang sawah yang menyajikan berjuta hayalan hingga azanpun tak menggugahku tuk segera beranjak dari tempatku terdiam ...

Thursday, October 14, 2010

Jangan Salah

Jangan memuji kecantikan pelangi
Tapi pujilah Allah
Yang menciptakan Langit & Bumi
Jangan percaya
Denga kata-kata bijakku
Tapi percayalah Firman Allah yang Maha Benar
Jangan masukkan namaku di hatimu
Tapi masukkan nama Allah
Hingga hatimu tenang
Jangan sedih jika cintamu di dustakan
Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair
Tapi mintalah kepada Allah
yg memiliki cinta yg kekal dan sejati
Ya Allah yang Maha Rahman & Rahim
Jangan jadikan hatiku batu yg mengeras
Hingga lupa akan rahmatMu

Wednesday, October 13, 2010

ikhwan...oh ikhwan...

Ikhwan….oh…. ikhwan
walopun gk begitu rupawan
alias modal tampang pas-pasan
tapi, tetep aza tebar senyuman
oh….ikhwan….
Gayanya sih bisa ditebak dan keliatan
jenggot melambai, baju koko ‘n celana goyang murahan
sesekali komat-kamit sambil jalan ( maksoed’a zikir )
oh…ikhwan…..
Nyarinya susah-susah gampang
kadang di masjid,mushola, kampus or sekolahan
mungkin juga lagi nyari sampingan
buat biaya walimahan ( he…he..he….21x )
oh…ikhwan…
anehnya kalo lagi jalan
ngukurin tanah apa nyari’ koin wan ???
ooo….ternyata jaga pandangan….
ikhwan….ikhwan…..
lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
langsung minggir, acuh tak acuh kayak musuhan
( gubrak…!!! ) appan tuh wan ??
eh..eh.. ternyata dia jatuh,, kagak liat ada selokan !
oh…….ikhwan
apa semuanya begitu wan..???
ada gak sih ikhwan yang jelalatan…???
boleh gak sih “Tepe-Tepe” ke akhwat wan ???
kan dah dibilang murabbi dalam liqo’an !!
Yang bukan ikhwan,,pasti kagak ditunggu malaikat ridwan
yang bukan ikhwan gampang bgt didapatkan
tapi,,kalo ikhwan,,,yang tebal iman,,,dicari butuh tantangan..
karena ikhwan,, nggak doyan perempuan
melainkan lebih milih akhwat sebagai pasangan,,,

Goresan Hati

Dengan apa akan aku gambarkan suasana yang meruang sudut – sudut sempit jiwa ? apakah harus aku sapukan kuas dari warna bias pelangi, agar sedikit terlihat indah dan tidak terkesan gambaran rasa yang jemu. Atau akan aku berikan warna yang apa adanya, biar terlihat natural dan alami walau hasilnya penuh dengan tabiat amarah. Bahkan mungkin tidak aku warnai sama sekali, biar tetap kosong berhenti pada titik terakhir pelabuhan rasa.
Istana pasir yang sempat roboh berulang kali. Dengan susah dan perih meraja ku usaha bangun dan menata ulang kembali. Dan roboh untuk ke sekian kalinya lagi. Entah mengapa ? tak sempat terfikir akal sehatku pada ahirnya engkau kemabli lagi untuk meruntuhkanya. Kepercayaan yang menjadi pondasi istana pasirku, harapan menjadi lebih baik yang menjadi dinding istana pasriku, dan impian tentang sebuah perubahan yang menjadi atap istana pasirku. Olehmu sendiri itu semua sirna tak berarti.
Apa sebenarnya arti dari sebuah komitmen atas pengakuan sebuah janji ? apa arti sesungguhnya dari janji untuk tidak mengulang salah yang sama berulang – ulang ? dan apa arti maaf yang seribu kali terucap saat berbuat seribu kesalahan ? apakah itu hanya sekedar kiasan atau metafora kata – kata saja, atau itu sebatas ungkapan teoritis belaka, bahkan apakah itu tak lebih dari karangan fiktif seperti karya sastra.
Semestinya engkau tahu mana jalan yang memang itu benar dan baik untuk engkau lalui, sebuah jalan yang tidak menyebab rasa ingin beranjak pergi. Seharusnya kejadian yang telah lalu dapat memberikan pelajaran penting dan berharga. Dan selayaknya semua kesalahan yang pernah dilakukan dapat menjadi kesadaran untuk tidak lagi mengulangnya.
Pernah aku bicara waktu itu tentang persoalan yang menyebab aku tak nyaman, siksa batin yang merayapi. Kemudian tentang jenuh yang sempat membuat aku benar – benar ingin pergi saja. Kubicarakan semua itu . Harapan agar ada jalan keluar dan solusi. Namun engkau tetap saja ….!!!! Hingga aku berusaha untuk melupakan tentang itu semua dan ku coba menata ulang kembali rasa yang berserakan. Dan sekarang …. Engkau berikan aku lagi…???????
Mungkin kata – kataku sudah kian tak berarti untuk kau ikuti, perasaan yang aku tata berulang kembali tak dapat engkau hargai. Imbalan rasa nyeri hati yang aku terima. Amarah dan rasa enggan yang timbul kuat menguasai.
Sekarang semuanya terserah padamu …..!!!!! akan aku coba untuk diam dan tak lagi mengingatkan sesui inginmu….
Lalu jika nanti aku lebih memlih untuk diam dan berhenti pada sebuah titik akhir. Maka jangan kau pinta aku lagi untuk kembali menata pecahan – pecahan rasa yang berserakan. Biarkan aku pergi ….. !!!!!!

Tuesday, October 12, 2010

Selembar Daun

Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput:
nanti dulu, biarkan aku sejenak
terbaring disini;
ada yang masih ingin ku pandang.
yang selama ini senantiasa luput;
sesaat adalah abadi sebelum kau sapu
akan kuatkah kaki yang melangkah
bila disapa duri yang menanti
akan kaburkah mata yang meratap
pada debu yang pastikan hinggap
hingga nanti...Akhirnya sang waktupun mengantarkan aku
tuk kembali menjumpaimu di sudut itu
dalam sebuah sudut yang hanya aku dan Rabbku yang tau
bahkan engkau pun tidak,
meskipun matamu berkelana mengitari bumi gersang yang tengah congkak bertahta
apalagi mereka…
mereka tak tau apa apa
dan mereka tak lebih dari menerka,
karena sudut itu adalah sudut hatiku yang telah meletakkanmu jauh di dalamnya....

Sunday, October 10, 2010

Belajar Mengeja Cinta

Sekian hari menapaki hatimu
tak pernah sama kumengertimu
selalu saja tersisip tanya dalam ketermanguan bisu
mengapa dan ternyata seringkali bercengkrama
dalam irama air mata
Dari titik nol kuartikanmu
perlahan ada, tereja dan tersketsa
menjalin huruf-huruf ketulusan
merangkai kata keindahan
di lorong panjang sunyiku
yang semakin tak biasa
Dari A sampai Z tentangmu
semakin fasih kueja…semakin dalam kurasa
hingga ku mampu menuliskanmu
di lembar-lembar cerita hati
Setelah sekian waktu
bercinta dengan hatimu
bersahabat dengan hadirmu
masih banyak koma antara kita
meski rasa yang kita punya… tiada beda
Masih ada aksara
yang tersisa di tepi asa
untuk kita saling mengeja cinta

Sama Dengan

Dari mekarnya kelopak mawar merah
kutemukan arti dari sebuah gairah
dari tetesan embun didaun hijau
kudapati kesejukan rasa rindu
pada hangatnya mentari pagi
kurasakan kedamaian bersatunya hati
dari pergantian panas kepada hujan
kusadari indahnya suatu perbedaan
keinginanku untuk menjumpainya
sama dengan keinginan anak burung, tuk mengepakkan sayapnya
keinginanku tuk memandangnya
sama dengan keinginan kelelawar, tuk segera bertemu malamnya
keinginanku tuk memeluknya
sama dengan keinginan induk ayam tuk menjaga anaknya
keinginanku tuk mendapatkan kasih sayangnya
sama dengan keinginan tanah kering tuk mendapatkan hujannya
kesedihanku saat ditinggalkan
sama dengan kesedihan peladang yang kehilangan awan
kecemburuanku saat diduakan
sama dengan kecemburuan bintang saat tertutup awan
kegelisahanku saat merindukan
sama dengan kegelisahan bayi yang ingin mendapatkan susuan
kesetiaanku tuk menantinya
sama dengan kesetiaan cicak mengintai nyamuk
keyakinanku tuk mendapatkannya
sama dengan keyakinan air menuju samudra
kejujuranku tuk menyatakan rasa
sama dengan kejujuran titik air kepada pelangi
dan….
semua yang berkecamuk didiri ini kupasrahkan
pada kekuasaan dan keridha’an Illahi Rabbi
semoga Alloh mengabulkan do’a dan keinginanku ini

Angin Mendadak Diam

Sore kemarin telah berlalu,
angin mendadak diam,
tiada suaramu, tiada cekikikanmu,
terdiam dalam tirai yang terbentang,
berhenti kala dia terbawa diantara kita.
ada apa dengan angin jiwamu,
adakah dia terpercik api kecemburuan,
ataukah ada sebuah kejutan dari langit biru,
ataukah ada mendung di langit yang tampak hanya biru,
ku terus bertanya, bertanya kepada diriku sendiri,
termangu tiada memperoleh jawaban,
karena tiada jawab darimu,
tak ketahui, sedang apa dan bagaimana,
dibalik diamnya angin yang menjadikanmu menari.
keindahan taman mendadak bak hijau bisu,
tiada dapat bercerita, sebuah keindahan,
tidak juga sebuah kejenuhan,
semuanya gamang dan tiada keputusan,
ada apa dengan angin jiwamu yang diam

Andai Biru Itu Aku

biru....
kemarin kulihat kau
begitu bening, begitu indah
mungkin lain bila hari ini kau tak hadir
aku tak mengerti....

biru....
begitu tenang, begitu damai

bercahaya di antara temaram langit petang
andai kau dapat berbicara aku ingin tau...
hal lain dari dirimu
biru....
begitu bening, begitu indah
andai biru itu aku...

Friday, October 8, 2010

Berbalut Hujan Rindu

Langit seakan menyerpih menjadi buliran-buliran bening yang segar
Melihatkah engkau hal yang sama?
Aroma tanah menyeruak lembut membelai udara yang terhirup tubuh
Menciumkah engkau baunya?
Entah berada dimana dirinya
Tak tampak pandang walau hati terus mengenang
jauh mungkin ia dari sini
tapi risau selalu tertinggal dalam diri
Rasa ini, cinta ini, rindu ini mengapa terus mengepung hati dan kepala
Ingin dibuang jauh jauh dari tempatnya, tapi hati tak kuasa
Terus mengiba pada Tuhannya bertemu dengannya
menahan dan terus tertahan tak ada yang bisa membawa berjumpa
alangkah gembira balon di tangan
menatap kelebat dirinya dalam keheningan
mencipta sekulum senyum indah tak terperikan
harapan ia membalas pandangan
menghembus perlahan dalam badan
oh, Tuhan betapa indah kau ciptakan dunia beserta isinya
dan jantungpun berdegup-degup tak biasanya
langkahnya, alunan lengannya, dan kharismanya
membelenggu jiwa ini hingga tak bisa berlari
menghambat otak jadi tak kreatif
lalu ia mendekat, mulut tetap kerkatup diam
ia tawarkan sebuah sapa menggetarkan hanya 5 huruf
sekulum senyum dibalaskan atasnya
berlalulah ia menyongsong suatu yang lainnya
langkahnya, alunan lengannya, dan kharismanya
masih tersasar dalam sepetak kecil sanubari
meninggalkan sesal menyakitkan tanpa sejenakpun saling melepas kata
Cinta mengendap dan sering mengaburkan pandang
menggelapkan hati, dan mencacah dada..
sesal tertinggal berkawan dengan cinta untuknya
maka lahirlah seorang pesimistis
mengambil alih kuasa, dan meniup-niupkan hawa negatif
memerintah kemunduran, kemudian mendahului wewenang Tuhan
bahwa jodoh, mati, dan rejeki itu prerogatif penguasa manusia
secercah cahaya baik hati yang tinggal jauh di dalam hati
tak kuasa menahan siksaan pesimisme
muncullah ia ke permukaan menebar keadilan
bahwa masihlah ada kemungkinan dirinya berbaur dalam cinta yang suci
bahwa jodoh, mati dan rejeki itu adalah hak prerogatif-Nya
Dan cinta pun menggeliat bangkit di tengah malam
bercengkrama dengan bulir-bulir air,
memanjatkan titian iba dan pinta,
merayakan lepasnya dari jerat lekat seorang pesimis dalam dua yang ringan,
tersebut namanya dalam romansa dengan sang pencipta,

Thursday, October 7, 2010

Rindu Dari Jauh

Rinai rintik hujan pertegas jarak rinduku
Berlari dengan langkah-langkah kecil 

Ada decak ... ada ragu ... 
Ada gontai dari langkah kecil yang tak tentu 
Mengejar hembusan nafas harum nan lembutmu

Dan kala dendam rindu ini datang mendera
  Bayangmu sesaat memaku segala gerakku
Mengalihkan mataku pada indah sudut matamu
Yang menampakkan butiran-butiran kasih sayang

Rinduku ... Bersangkar dalam hati yang tamaram
Di pagar waktu di jaga malam
Melagukan merdunya kepedihan
Bagian terindah dari kebahagiaan yang kita punya

Di sini ... di jarak waktu ini Aku menjadi pedih !
Mencari cahaya yang telungkup di balik bukit
Memutuskan satu nadi waktu
Menanti jiwamu yang tak ragu ...

Belum kasip rinduku ... hanya untukmu

Pesan DiSubuh Jelita

Terdapat pesan pada Shubuh nan jelita...
di mana mulanya pagi adalah..
dingin yang mulai menyusup dalam rahang jiwa
namun tak gentar diri dalam lamun alang angkasa...

Ingin kusampaikan yang tak teraba oleh mata namun nyata...
hanya hatiku bimbang untuk memulainya..
bisakah kau aturkan masa?
untuk aku bisa memulainya barang sekata...

Embunku tak lagi terjaga...
ia berteman dengan Shubuh yang akan berjelaga
begitu pula denganku,...
hanya aku tak dapat mulai
barang sekata....

Dan esok tetap akan jadi gubahan makna
bahwa hari ini ingin kuungkap cinta....

di mana aku akan diam dan hanya berdiam
berdialog dengan masa meski tak bersuara...

dan Shubuhku berpesan...
cintailah yang berhak dicinta
sayangilah yang berhak dan pantas disayangi...
namun embunku menentukan pilihannya...
pada yang bernama mentari meski akhirnya ia sirna karenanya..

cinta embun dan mentari yang tak bersua namun indah dirasa...

Langit Ku Langit Mu

dendang senja mengantarkan sang surya keperaduanya..
indah mempesona cahyanya...
dunia diam diam mulai merayapi takdirnya...
irama kehidupan pun mulai melemah...
keheningan mulai menciptakan karyanya...
alunan malam beriringan tebarkan serangkai bintang....
bintang yang begitu indah menghias cakrawala dunia...
dalam sunyi ciptakan beribu asa...
indahnya malam ini "jika" kau ada disini....
langit mu... apakan sama dengan langit ku...
langit yang penuh harap... dengan berjuta makna...
akhirnya Malaikat Kecilku pun datang menghampiri kesendirianku...berbisik merdu...
:hanyutlah dalam hangat dekap ku... karna aku kan selalu menjaga dan melindungimu...
ingin selalu ada untuk mu...
malam ini... langit ku adalah langit mu...
indahnya pancarkan asaku dan asamu...
siratkan angan ku dan angan mu...
sematkan hasrat hasrat rindu...
untuk mu... Malaikat Kecil ku..... ^_^

My Little Friend

aku masih teringat tentang kisah masa kecil kita
kisah yang mungkin saat itu tidaklah berarti bagi kita
karena yg ada adalah dunia yang penuh dengan gelak tawa
penuh dengan canda ceria
hingga waktu membawa kita ke dunia yang berbeda-beda
kau dengan jalan hidupmu
dan aku dengan titian takdirku....
hingga di suatu hari Tuhan mempertemukan kita
meski hanya lewat sabda-sabda yang diterbangkan angin
meski hanya lewat bisikan-bisikan yang terdengar oleh rupa malam
lalu entah siapa yang memulainya
yang ada sekarang kau dan aku menjadi musafir yang tak tahu harus ke mana
kita tak tahu ke manakah kahidupan ini akan membawa cerita kita
sedang kita telah menyatukan harapan di atas bumi cinta....
di sini kita terpisah oleh bumi yang kita pijak
sedang di bumi cinta, kita menyatu
lalu apakah kamu melihat ikatan rindu yang membelenggu jiwaku??
apakah kamu merasakan sayatan nestapa di jantungku??
atau kamu mendengar isakan lagu tentang namamu dari bibirku ini???
bila Tuhan saat ini memberiku sayap, maka aku akan menjemputmu dan
membawamu ke tempat biasanya aku menikmati keindahan tentangmu.......
di sini aku menggenggam harapan dan kau di sana menyimpan sunyi
kau pun hanya tersenyum di balik dada langit yang membiru
sedang aku menitipkan rinduku bersama percakapan kita
lalu aku biarkan perasaan kita yang berbicara
berbicara tentang keinginan kita
berbicara tentang hasrat kita
yang penuh kepedihan saat menahan rindu
yang tak tahu waktu akan bertemu
maka jiwa kita adalah satu
saling menyelipkan rindu yang terbelenggu waktu
hingga nantinya kita menyatu di bawah kaki langit
bersama cahaya yang dibentangkan para malaikat
dan rindu kita pun melebur di kening kita...

Zam Zam

Bulir bulir Mutiara...
terus saja berjatuhan dari kelopak mata...
malam yang mencekam seakan sirna..
dunia berubah menjadi hamparan padang sahara..
Panas! Gersang!
dada ku mulai tersa sesak... nafas tersengal dari badan..
seakan tak mampu lagi berjalan..
tubuh ini semakin kaku...
bibir ini pun tak mampu lagi berseru...
rasa takut perlahan merasuk dalam tubuh ku... menyusup disetiap tulang rusukku...
Zam zam....
Zam zam...
rintih ku.....
rintihan penuh luka... rintihan yang seolah tak bernyawa..
ya! aku melihat zam zam di ujung sana... aku melihatnya....
perlahan... kuseret kaki lemah ku....
ku tegakkan tubuh nista ku...
dekat... semakin dekat.....
perlahan ku ulurkan tangan ku untuk menggapainya....
 namun... agh! sejenak uluran tangan ku terhenti...
kutatap diriku dalam kilauan Zam zam..
Wajahku yang bodoh dan hina
tidak layak Engkau tatapi
Wajah mu yang kemilau berseri
tidak layak aku tatapi

Dalam kepayahan ini
daku perlukan penawar
penawar itu ada pada tangan mu
namun aku malu menghulurkan tanganku yang cemar
untuk disambut oleh tangan mu yang suci.

lirih hatiku memuji... elok rupawan kilaumu zam zam...
beribu pertnyaanpun menguasai otak ku...  keraguan menancapkan duri disetiap luka ku.. perih.... batin ku menjerit...
pantaskan aku menegukmu zam zam...
pantaskah aku meraihmu untuk membasuh luka ku zam zam...
zam zam pun hanya terdiam dengan kilaunya...
terasa semakin deras aliran mutiara itu...
aliran mutiara untuk mu... zam zam....

Malaikat Kecilku II

Desau angin seperti kapas jatuh perlahan seperti lembut belaian. Kaukah yang meminjamkan tangan tanganmu pada angin malaikat kecil ku? Hanyut menyelusup ke dalam dingin kabut. Sejuk menyelimut denting sendiku...
Malam beranjak. Rembulan perak. sorot mata yang hanya bisa kutebak sebagai sajak. Sejuta makna menyelinap. Kau pinjamkan pada rembulankah tatapanmu malaikat kecilku? Teduh merebak di lembah hatiku. Menandai jejak langkahku dengan percik cahaya.
Engkau biarkan matahariku memeluk hangat dirimu
merestui hadirku di pagimu.Engkau biarkan matamu
tempat paling sejuk untuk jiwaku berteduh
waktu yang kauganti dengan detak jantungmu
maka jejakmu menjadi tempat paling indah untuk kuciptakan kenangan.
Rembulan di celah randu tua, kaukah yang membawanyamalaikat kecilku? Deras cahayanya menghanyutkan bayang bayang rindu di lembah hatiku. Malam adalah musafir yang mencari tempat paling hangat, aku memanah langit agar bintang bintang jatuh terbakar. Aku unggun bersamamu malaikat kecil ku...

Sejenak..kita saling memandang... saling berlayar dalam tatapan. Engkau menghapus bulir lembut di pipiku, menggantinya dengan sebuah sentuhan manis bibir mu, sentuhan berbentuk perahu. Berlabuh menuju hatiku. Laut di jantungku gemuruh. Ombak di mataku meleleh, hingga hilang seluruh garis pantai...
Dan malam tinggal sebuah andai: bagaimanakah agar malam tak berakhir, malaikat kecil ku? Apakah dengan mengikat rembulan agar tak terseret ke pinggir, agar tak menyingkir?  desahmu selembut ombak yang menepi, indah menyapa pendengaran ku " ku tak ingin kau jd temaram dlm setiap senja ku..." semakin deras kurasa lelehan ombak dipipiku... gemuruh itu smakin tak menentu..ribuan kata tertutup embun dan kulihat wajahmu merunduk menggenggam bulir rindu..  "aku adalah rindu yang selalu terdampar di dadamu malaikat kecil ku....

Malaikat Kecil Ku

Add caption
aku akan mengantarkanmu menjelajahi sisa-sisa malam yang masih terlukis sesaat sebelum cahaya menerjang setiap tetesan embun jatuh dari bibir daun..... dan aku akan menunggumu hingga kau tersadar oleh bisikanku yang kulewatkan kepada selembar kabut...... "Dengarkanlah kata hatimu dan jangan kau coba tutupi.... karena akupun sama denganmu..... dan tanpa sadar kita saling menunggu satu sama lain..." Lalu kau pun menyeruak dan berdiri di hadapanku kau menatapku dengan tatapan yang tajam yang selalu membuatku hanya menunduk mencoba menerjemahkan arti dari tatapanmu itu..... dan setetes air jatuh bergulir dari kelopak matamu melewati pipi dan berakhir jatuh ke telapak tanganku.. kau pun terisak mendekapku... samar-samar aku mendengar engkau berbisik lirih.... "Akulah malaikatmu yang dikirim oleh Tuhan kepadamu...
aku pun terisak dalam peluk mu... menikmati setiap tetes air mata mu... kugenggam erat dalam jemari kecil ku... dalam desah nafas tersendat kupun berbisik " Rengkuh dan raihlah aq dalam dekap mu malaikat ku.." sejenak kita saling membisu menyatu dalam kesunyian.. kulihat dirimu berdiri disenja samar, menatap langit pucat dan mengubah warnanya dengan mata yang memancarkan indahnya pengetahuan. Sepasang mata itu telah membangkitkan dan membimbing begitu banyak impian indah dalam diriku...

Perasaanku

Ketika kau tertawa kupandang dengan pasti.
oh dirimu menarik hati ku.
dan biarkan kumenatapmu
dengan perasaanku yang menggebu tiada henti.
andaikan kau mengerti prasaanku saat ini.
namun engkau tak mengerti itu.,.,,
Aku pemujamu di sini yang tak engkau kenali
sedikitpun
sepercikpun ini.
dan biarkan ku menatapmu
dengan perasaanku yang menggebu tiada henti
andaikan engkau mengerti.
perasaan ku saat ini
namun engkau tak mengerti itu
menyusuri ruang hatimu yg tebal tak dapat ku sentuh
semua ini hanyalah angan-anganku yang terlalu jauh

About Me

My photo
disini, aq mencoba untuk memijakkan kaki q dengan tegap, dengan segala kekurangan dan kelebihan q...
 
Dedek© DiseƱado por: Compartidisimo