topbella

Saturday, January 8, 2011

Brankas Hati


Setangkai rasa masih melekat pada brankas hati. Ribuan kuncup terikat pita telah ditahtakan di atas hatimu yang lapang. Sekarang tinggal setangkai. Kembangnya memerah pada ruas-ruasnya yang tipis dan lembut. Mungkin tidak seharum kesuma kemboja ataupun dahlia. Tapi rasa itu masih mekar.

Tak ada pernak-pernik yang menemani kembang itu. Tak ada koin emas ataupun kemilau berlian dalam brankas. Tak juga ia bertangkai duri. Tapi ia tak dapat diambil orang. Kadang ada kupu-kupu cantik yang datang mengitarinya. Tapi ia tetap di sana. Sebab mahkluk cantik itu datang sebentar lalu pergi. Entah kemana...

Brankas itu sedang setengah terkunci. Tapi mudah terbuka juga. Kuncinya sudah diselipkan dalalm timbunan kembang yang ada padamu. Kau pun tahu kata sandinya. Setelah tangkai yang terakhir menari di jemarimu, brankas dapat kau tutup rapat-rapat. Dan brangkas itu sedang menjadi milikmu. Hatiku.

Diruang Ketiadaan mu


Dalam setiap di ketiadaanmu
Semua dapat aku lakukan..yaa semuanya
Dari kehilangan ruang rasa dalam raga
Sementara satu garis merah tetap aku tahan
Berkaca di setiap langkah..
Setiap resiko dan kesempatan
Tapi mereka mengundang semua perasaanku
memelukku di rimba kisah roman
aku tak bisa tahan berenang di telaga upasmu
kurasakan cinta di tanganmu
menghangatkan sukma lebih dari bayangan yg menyelinap di belakang kepala
aku hanya bisa berharap di lembah kasih mu
berlanjut dan terus tumbuh
aku akui….aku bahagia
tapi aku ingin kamu tahu…
sebenarnya,
aku bener bener menikmati bidukmu
dan kau tahu..
di sebelah itu adalah kuburku…!!!

Saturday, January 1, 2011

Aku, Bunga Violet


mahkotaku hanya merona dengan hiasan senyum
ketika kau menyajikan rumpun bunga di tanganku
merah, kuning, putih beragam warna
lalu kau bacakan sebuah syair –syair rindu
aku menyanjungmu
menjadikanmu kisah dalam setiap lembaran hati
terendap dalam kedalaman jiwa
membuatku terlena oleh selaksa rasa yang tak kusangka
kini akhirnya kau menjadi canduku
hingga cahaya matahari pagi tadi menggugah mimpiku
aku sadar siapa aku, jiwaku, perasaanku
bunga violet hanya berkawan dengan rumput ilalang
tak pantas berada di jambangan yang sudah kau siapkan
tanganmu terlalu berharga untuk meraihku
kau adalah kupu-kupu cantik menawan
sayapmu memberi ketenangan
gerak-gerik lincahmu ibarat tarian peri di atas awan sana
aku tak bermadu
ungu kelabu dalam bayangan siang
bersembunyi di balik hitamnya malam
cahaya purnama tak mampu menyentuh
ilalang akan merusak warna sayapmu jika kau bersamaku
tempatmu adalah taman bunga dengan madu yang beraneka
kau dapat terbang bebas mengepakkan sayapmu
angin akan membawa wangimu merebak
dan bunga-bunga cantik penuh warna menantimu
kau semakin indah bersama mereka di sana
dan janganlah kau hiraukan keberadaanku
hanya mampu menatapmu nanar di balik ilalang
hingga aku layu, mati, dan menjadi saripati tanah
dengan kenanganmu di hembusan terakhir nafasku

About Me

My photo
disini, aq mencoba untuk memijakkan kaki q dengan tegap, dengan segala kekurangan dan kelebihan q...
 
Dedek© DiseƱado por: Compartidisimo